Bukit Jamur Bengkayang

AS

West Borneo

Alam Kalimantan

Terima kasih Tuhan untuk anugerah ini

Merah Putih

Bhinneka Tunggal Ika

Bersatu dalam keberagaman

Alam Indonesia yang indah

Kamis, 28 April 2022

FORUM INDONESIA MENULIS SELENGGARAKAN TRAINING OF COACH SEKOLAH LITERASI NASIONAL

Sabtu, 23 April 2022, Forum Indonesia Menulis Kalimantan Barat  melaksanakan kegiatan Training of Coach - Sekolah Literasi Nasional (TOC-SLN) Program Organisasi Penggerak tahun ke-2, di Aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pontianak, Kalimantan Barat.

Pelaksanaan ini berlangsung selama 2 (dua) dari tanggal 23 s.d 24 April  2022 dengan jumlah peserta sebanyak 44 orang serta yang berasal dari berbagai instansi dan profesi. TOC kali ini juga menghadirkan narasumber dari pegiat dan tokoh literasi.

Dalam sambutan, Ketua Forum Indonesia Menulis Kalimantan Barat (Fakhrul Ar-Razi) mengatakan bahwa “Penyelenggaraan TOC-SLN bertujuan untuk memenuhi salah satu komponen dalam mempersiapkan implementasi Penyelenggaraan Pelatihan Sekolah Literasi Nasional - Program Organisasi Penggerak tahun ke-2. Lebih khusus, kegiatan ini bertujuan untuk mencetak Pengajar (mentor) yang memiliki kemampuan secara mendalam dalam melakukan proses transfer knowledge, membangun attitude, dan skill agar tujuan penyelenggaraan pelatihan SLN dapat tercapai dan terselenggara secara optimal.

TOC-SLN dibagi menjadi 3 model pelatihan yaitu pemaparan dari narasumber, praktik/simulasi oleh peserta, dan focus group discussion (FGD). Ada pun materi yang diberikan terkait konsep detail program Sekolah Literasi Nasional, pola pendampingan, serta tugas dan peran utama pengajar diklat (mentor). Selain materi tersebut, seluruh peserta TOC-SLN juga mengikuti sesi simulasi/praktik serta bedah modul pelatihan.

Ketua Panitia Penyelenggara (Muhammad Firdaus)  mengatakan, “Keberhasilan dalam Pelatihan Sekolah Literasi Nasional - POP 2022 tentunya sangat berkaitan erat dengan kinerja bapak dan ibu pengajar (mentor). Dengan kualitas mentor di dalamnya yang paham betul mengenai literasi dalam dunia pendidikan serta pola pendampingan yang baik, maka bisa dibilang, bahwa ujung tanduk berhasilnya program ini adalah mentor.” 

Menutup laporannya, Firdaus mengharapkan agar para peserta dapat mengambil manfaat dari pembekalan yang diberikan oleh para narasumber yang berpengalaman, dari berdiskusi dan bertukar pikiran selama pelatihan, dalam rangka memahami dan membantu berbagai permasalahan yang dihadapi di lapangan, mengingat konsep kegiatan Pelatihan Program Organisasi Penggerak tahun ke-2 yang sedikit berbeda.

Sumber:https://www.fim-news.com/2022/04/toc.html?fbclid=IwAR2D3XcjeihwjRhD_DaGWdXgslcB4QMcu6OKUsWj3zYbHu1uL2qXoXilveE

Senin, 24 Januari 2022

Setitik Harapan di Tengah Badai Covid-19

 

Tuhan…Engkau begitu dekat dengan kami. Engkau tahu, kami sering kali terseret dari urusan satu ke urusan lain, dari satu tugas ke tugas lain, sibuk dengan berbagai macam kegiatan dan pekerjaan. Terkadang kami lupa untuk diam dan hening sejenak padahal dalam kesunyian dan diam, kami akan dipermudah untuk menemukan Tuhan. Kesunyian adalah ibu dari pikiran yang hening. Karena itu, dalam kesibukan apa pun, kami ingin menyisihkan waktu untuk sejenak sunyi dan hening sambil evaluasi, refleksi setiap saat dan menuangkannya dalam sebuah tulisan.

 

 

Saya dibesarkan di sebuah desa kecil nan sunyi kala itu, nama desa saya Ladangan Pal 20, Kabupaten Landak. Saya lahir pada tanggal 20 Maret 1978 dari pasangan Almarhum Bartolomeus Saebar  dan Ibu Norberti Nomi sebagai anak bungsu yang ke-7 dari tujuh bersaudara.   Sejak kecil saya dilatih oleh orang tua agar senantiasa bekerja keras dan hidup mandiri,selain itu orang tua juga mengajarkan  tindakan-tindakan sederhana seperti merawat taman di halaman rumah,berkebun,berternak,bersih-bersih lingkungan. Ayah merupakan sosok guru yang baik serta maha pengasih dan penyayang,terbukti ayah mampu mendidik dan membimbing kami agar tetap berprestasi di sekolah,sedangkan ibu mendidik kami harus giat bekerja.Peran keluarga dan sekolah menjadi penentu bagi saya dalam melangkah.

    Dalam perjalanan waktu cita-cita sebagai penulis selalu muncul, ingin rasanya saya punya buku seperti deretan buku-buku yang sering saya lihat di perpustakaan sekolah. Di kala sepi, saya mencari buku-buku biografi tokoh-tokoh terkenal. Saya mulai membaca buku-buku autobiografi dan biografi yang ada di perpustakaan. Hari demi hari muncul ide untuk membuat autobiografi dan tanpa diduga-duga pada tahun 2019 saya membuka instagram Forum Indonesia Menulis ( FIM ), di situ saya lihat Forum Indonesia Menulis membuka pendaftaran Menulis Buku sampai terbit. Tentu saja saya sangat gembira membaca postingan Forum Indonesia Menulis dan langsung mendaftar dengan admin kala itu. Biarpun harus mengeluarkan biaya pribadi untuk mengikuti kelas menulis di Forum Indonesia Menulis( FIM), saya terus melangkah dengan pasti mengikuti kegiatan setiap hari minggu pukul 07.00-12.00 wib. Tekad untuk memiliki buku autobiografi begitu kuat sehingga apapun yang terjadi saya berjuang untuk menyelesaikan naskah sampai akhir. Pada tanggal 15 Februari 2020 buku autobiografiku akhirnya berhasil dilaunching beserta guru-guru lainnya. Senang rasanya bisa memegang dan memeluk buku autobiografiku sendiri. Kini cita-cita sebagai penulis bisa terwujud berkat jasa Forum Indonesia Menulis, tentu saya juga selalu mendukung Gerakan literasi yang dibuat oleh Forum Indonesia Menulis.

        Pada bulan April 2020 tanpa diduga-duga saya dihubungi oleh direktur FIM yaitu Fakrul Roji agar bisa menjadi Mentor untuk kegiatan Program Organisasi Pengerak Kementerian Pendidikan,Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia. Tentu saja saya sangat senang sekali ketika diminta menjadi mentor Wisata Literasi Guru. Sebelum menjadi mentor, kami dilatih terlebih dahulu selama dua hari full di aula Dinas Pendidikan Kota Pontianak. Jujur saja, awalnya saya bingung karena untuk menjadi mentor bukanlah hal yang mudah apalagi yang akan dihadapi adalah kepala sekolah dan guru-guru senior. Saya harus berhadapan dengan guru-guru yang lebih tua dengan saya.  Tapi berkat pelatihan-pelatihan yang diberikan oleh tim Forum Indonesia Menulis rasa ragu dan pesimis hilang Bersama dengan waktu.  Saya ditugaskan menjadi mentor Wisata Literasi Guru untuk guru-guru SMP yang ada di Kota Pontianak berdasarkan Surat Tugas ( SK ) dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat. Ada tiga kelas yang harus saya dampinggi saat itu bersama Ibu Marsinten pasangan mentor saya di Kota Pontianak.

               Syukurlah saat menjadi mentor, saya tidak lagi grogi apalagi ada Ibu Marsinten sosok kepala sekolah yang inspiratif bersama saya. Setelah tiga pertemuan tiba-tiba kegiatan Wisata Literasi Guru terhenti karena COVID-19. Melihat situasi Pandemi pemerintah mengeluarkan peraturan agar meniadakan semua kegiatan tatap muka dalam waktu yang belum bisa ditentukan. Kebijakan itu membuat saya dan peserta Wisata Literasi Guru sangat kecewa sekali. Padahal saya juga sedang semangat bisa diamanahkan menjadi mentor Wisata Literasi Guru. Tahun 2020 kegiatan Wisata Literasi Guru dihentikan.

Selama kegiatan Wisata Literasi Guru ditiadakan otomatis aktifitas saya banyak yang kosong karena itu saya lebih banyak berkebun. Selama pandemik saya bercocok tanam sayur mayur. Saya menanam sayuran hijau seperti kangkung, bayam dan berbagai macam jenis sayuran hijau lainnya. Tidak terasa hari-hari terus berganti sayur mayur yang saya tanam mulai banyak, ada juga yang saya jual. Ketika saya sibuk berkebun tiba-tiba saya ditelpon oleh Ibu Digna Supervisor FIM karena program Organisasi Pengerak yang pernah dibatalkan segera dilanjutkan kembali pada bulan September 2021.

        Tentu saja saya sudah menanti-nantikan kegiatan Wisata Literasi Guru. Kami dilatih kembali menjadi mentor di aula Dekopinwil Pontianak. Parter mentor saya adalah Ibu Dian Findhiani merupakan tim dari Forum Indonesia Menulis ( FIM) jadi saya sesungguhnya ditemani oleh mentor yang sudah biasa mendampinggi kegiatan Wisata Literasi Guru. Wow..pengalaman menjadi mentor lewat zoom memiliki makna yang begitu mendalam.  Selama ini saya tidak pernah mengetahui kondisi guru-guru yang ada di pedalaman, lewat zoom itulah saya bisa berkomunikasi dengan guru-guru yang bertugas di daerah terpencil. Saat zoom saya sebenarnya lebih banyak sharing pengalaman dan berbagi dengan bapak/ibu guru yang menjadi peserta Wisata Literasi Guru ( WLG ).

        Saya sangat senang sekali bisa membagikan ilmu pengetahuan kepenulisan membuat buku kepada guru-guru. Sejatinya guru-guru yang akan menemukan dan mengali ide-ide kepenulisan serta mengembangkannya di sekolah mereka masing-masing. Saya hanya menolong dan membantu mereka mengali potensi yang ada di dalam diri mereka. Puji Tuhan..semua berjalan dengan lancar walaupun ada banyak kendala di lapangan terutama masalah sinyal,cuaca buruk dan tempat tugas guru-guru dengan medan yang sangat berat tidak mematahkan semangat mereka untuk tetap berkarya.


Selama mendampingi peserta Wisata Literasi Guru saya cuma menitipkan pesan apabila ada kegiatan haruslah ditulis dan dibukukan. Saya juga ingat bahwa kitalah sebagai pembuat sejarah. Sejarah harus ditulis, dibukukan. Karena sekali lagi setiap individu adalah agen pembuat sejarah tersebut. Semoga buku yang kita tulis bermanfaat untuk siswa ,masyarakat, pelayan rakyat, aktivis dan generasi muda penerus perjuangan bangsa.

Jumat, 21 Januari 2022

Adakan Training Of Coach, Forum Indonesia Menulis Siap Lahirkan Mentor Andal

Indonesiamenulis.co.id. 
Wisata Literasi Guru (WLG) adalah suatu program yang diselenggarakan oleh Forum Indonesia Menulis (FIM)—lembaga kepenulisan yang berada di Pontianak. Sebelumnya, program WLG sudah pernah diadakan pada tahun 2019 dan telah menggelar launching dengan tajuk Wisata Literasi Nasional 2019—pada launching tersebut tidak hanya me-launching buku-buku peserta WLG, tetapi juga buku-buku peserta di program Wisata Literasi Siswa dan kelas-kelas FIM.

Dengan visi program yang berbunyi, “Provinsi Kalimantan Barat sebagai Provinsi Literasi Indonesia”, WLG tahun 2020 hadir di lima kota, yaitu Pontianak, Kuburaya, Mempawah, Singkawang dan Sambas. Dari kota-kota tersebut, terpilihlah 22 mentor yang diberi pelatihan agar siap menjadi mentor andal.

“Program Wisata Literasi Guru ini akan bekerja sama dengan Kemdikbud, Dinas Provinsi dan Dinas Kabupaten Kota se-Kalimantan Barat,” ungkap Direktur FIM, Fakhrul Arrazi.

Sebagaimana ungkapan dari Direktur FIM di atas, sistem program WLG tahun 2020 ini direncanakan dengan matang dan disusun dengan sangat sistematis. Oleh karena itu, program ini harus digerakkan oleh mentor-mentor andal. Training of Coach inilah suatu bentuk pelatihan yang dapat memastikan bahwa para mentor yang akan terjun dalam program WLG memang layak dipanggil dengan Mentor Andal.

Training of Coach yang diadakan selama empat hari—tanggal 4, 5, 11 dan 12 Juli 2020—di gedung Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak ini menghadirkan pemateri-pemateri yang ahli di bidangnya masing-masing, seperti Syabarudin—Ice Breaker dan Youtuber, Mahrani, M.Pd—Teacher Writer, Imam Wahyudi—Trainer Trusco, Fakhrul Arrazi—Direktur FIM, Iid Marsono, S.Pd—Mentor FIM, Beno Sulpriyatni, S.Pd—Mentor FIM, Purmiasih, S.Pd—Mentor FIM, Aswanto, S.Pd—Mentor FIM dan Motivator, Suci Asnia, S.Pd—editor FIM, dan Ria Irawan—Layouter FIM.

Para peserta TOC terlihat sangat antusias mengikuti seluruh agenda dari hari pertama sampai hari keempat.

“Hari pertama sampai hari terakhir ini, memang banyak sekali ilmu-ilmu yang kita dapatkan, ilmu baru, khususnya di bidang kepenulisan, ya. Yang tadinya kita tidak paham, jadi paham. Bagaimana cara berbicara di depan publik, kemudian bagaimana cara mencairkan situasi apabila sudah tegang atau orang mulai tidak lagi perhatian, ini dapat ilmu di sini, saya. Biasanya, di pelatihan-pelatihan lain, tidak. Kita hanya diajarkan, bagaimana cara mengajarkan, cara membimbing, baik untuk guru sasaran dan yang lainnya. Tapi tidak diajarkan bagaimana teknik berbicara yang baik, khususnya seperti public speaking,” kata Bu Indrawati, salah satu peserta TOC.

“… pertama yang saya dapatkan itu, yaitu ilmu—sangat banyak sekali ilmu-ilmu yang belum saya pahami terkait kepenulisan dan lain sebagainya. Kemudian, yang kedua itu niat, jadi setelah saya mengikuti kegiatan ini bahwa saya dapatkan, bahwa ternyata niat itu sangat penting, dan ketika kita, niatnya itu baik, di jalan yang baik, mungkin berbagi, maka insyaAllah nanti, kita akan mendapatkan hal yang baik pula,” ucap Pak Azzannuari, peserta TOC.

Kesuksesan agenda Training of coach dipengaruhi juga oleh materi yang sesuai dengan keperluan para mentor untuk dibawa ke kelas WLG. Di hari pertama, pengenalan program WLG menjadi materi pembuka, setelah itu disusul dengan materi Public SpeakingSpiritual Writing, Teknik Menulis Novel dan Cerpen, Ice Breaking, dan PUEBI. Di hari kedua, materi lebih lanjut—Creative Writing and Teaching, Pengenalan Buku Fiksi dan Nonfiksi, Puisi dan Komik, Sistematika Penulisan dan Rekomendasi Mentor—disampaikan secara interaktif.

Kemudian, dengan dipandu oleh MC yang energik, Arul Maulana—youtuber, pelatihan dimulai dengan menyuarakan yel-yel TOC, “TOC FIM 2020—energik, inovatif, produktif”, pelatihan di hari ke-3 seperti sudah tak sabar untuk disantap ilmunya oleh para peserta. Diawali dengan materi Self Editing dan Plagiarisme, para peserta TOC terlihat serius mendengarkan dan aktif tanya-jawab. Kemudian, materi Strategi Pendamping Energik dan Produktif memberi kesempatan langsung kepada para peserta untuk menyimulasikan “Mentor sedang Mengisi Kelas WLG”, dengan dibagi menjadi tujuh kelompok—Cerpen, Novel, Puisi, Buku Pengembangan Diri, Buku Pendidikan, PUEBI, dan Proofreading. Setelah itu, materi pelatihan dilanjutkan dengan Manajemen Kelas dan Pembentukkan Mental dan diakhiri dengan materi Premis, LayoutDesain Cover dan Katalog.

Kemudian, di hari ke-4 yang merupakan hari terakhir pelatihan, materi disampaikan oleh Tim Inti FIM, yaitu Membuka dan Mengakhiri Kelas oleh Aswan, Testimoni Penerbitan dan Writerpreneur oleh direktur FIM—Fakhrul Arrazi, Teknis dan dokumen kelas WLG oleh Beno dan Purmiasih, dan Video Motivasi oleh Beno dan Aswan.

Gambaran singkat pelatihan tersebut mengungkapkan betapa seriusnya persiapan program WLG tahun 2020 ini. Semua peserta TOC dan Panitia berharap program WLG nanti akan berlangsung dengan baik, terstruktur dan hasilnya akan bermanfaat bagi para guru.

“… ada berbagai hal yang belum bisa didapatkan dari tempat lain, bahkan di bangku-bangku sekolah juga belum bisa didapatkan. Di sini ternyata lengkap sekali, dan alhamdulillah, di sini kami mendapatkannya,” ungkap Pak Cep, salah satu peserta TOC paling aktif setelah acara pelatihan berakhir.

Editor: Almasahla


Sumber : https://indonesiamenulis.co.id/uncategorized/adakan-training-of-coach-forum-indonesia-menulis-siap-lahirkan-mentor-andal/

Rabu, 05 Januari 2022

Sekolah Literasi Nasional


Forum Indonesia Menulis menggelar Sekolah Literasi Nasional, 23 Desember 2021 di Ballroom Qubu Resort, Kubu Raya-Kalbar.
Terima kasih atas semua dukungan dari Kemdikbudristek Pak Praptono turut hadir sebagai pembicara, Bupati Kubu Raya, Tere Liye Penulis Best Seller, Founder FIM @fakhrul_arrazi dan Coach Nasional FIM @am.aswan, seluruh Direktur FIM se-Kalbar, seluruh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan se-Kalbar, Kadis Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalbar, tim Supervisor, Mentor, Kepala Sekolah dan Guru-guru se-Kalimantan Barat dan semua peserta Sekolah Literasi Nasional yang telah hadir.
Syukur kepada Allah atas amanah yang diberikan dalam membawa visi besar Indonesia sebagai Kiblatnya Literasi Dunia, atas kepercayaan dalam memajukan Pendidikan untuk anak-anak Indonesia.
Jadikan literasi sebagai budaya membangun bangsa, dengan berbagai langkah-langkah strategis dalam memajukannya. Kolaborasi dan sinergi kuat untuk bangkit melawan semua tantangan di depan.

Wisata Literasi Guru
Forum Indonesia Menulis
Program Organisasi Penggerak Tahun 2021

Repost: Forum Indonesia Menulis ( FIM )

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More